Para Pemerkosa Yang Brutal 2 - NDOMAX
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Para Pemerkosa Yang Brutal 2


Jam telah menunjukkan pukul 10 pagi kurang 3 menit, aku terikat erat dalam keadaan babak belur dan telanjang bulat di sebuah kursi, saat itu aku sedang berada di sebuah gudang yang besar, di sekelilingku segerombolan pemuda berandalan tampak sedang berkumpul, kuhitung jumlah mereka semua ada 38 orang, rata-rata berusia sekitar 25 tahun dan tampak seperti pengangguran, beberapa di antaranya bahkan masih mengenakan seragam sekolah.
Sudah semalaman aku terikat di kursi ini, masih membekas kejadian tadi malam saat seseorang mengetuk pintu rumah kontrakanku, aku membukanya dan alangkah terkejutnya karena tamu tak diundang itu adalah John, pria besar yang bersama-sama kawanannya memperkosa ciciku dua minggu yang lalu, tentu saja kedatangannya tidak bermaksud baik, aku langsung hendak menutup pintu tapi John langsung meninjuku, aku tak berdaya menghadapinya, dan babak belur dihajar olehnya, ia lalu mengobrak-abrik rumah untuk mencari ciciku, untunglah ciciku kebetulan sedang menginap di rumah teman, kemudian aku diseret keluar dimana sebuah mobil telah menunggu, mobil tersebut langsung meluncur menuju gudang ini, di sini aku ditelanjangi hingga bugil dan dihajar oleh mereka, tidak ada saksi mata yang melihat, sebelum meninggalkan rumah, John menuliskan besar-besar alamat gudang ini dan sebuah surat yang ditujukan untuk ciciku:

"Datang ke alamat ini pada pukul 10 pagi! atau adik elo bakal gua kirim ke elo dalam keadaan tercincang-cincang! Jangan lapor polisi, adik elo nggak bakal selamat kalo polisi tau! Datang dengan taksi ke daerah ini, ada sebuah gudang tua berwarna coklat, masuk ke dalam dan elo dan adik elo bakalan masih tetap hidup! Elo musti pakai kutang dan celana dalam doang saat masuk gudang itu, jangan lupa satu tali kutang elo diturunin! lepaskan baju elo di luar dan masukkan ke dalam tong sampah! Kalo tidak tanggung sendiri akibatnya...!"

Aku meneguk ludah, berharap ciciku tidak akan datang, dan melapor pada polisi, dan harapanku itu tampaknya terkabul karena hingga jam 10 lewat 10 menit tidak ada tanda-tanda kedatangan ciciku. Biarpun aku takut menghadapi mereka, tapi aku berharap mereka tidak akan membunuhku karena tidak ada gunanya bagi mereka.

Tiba-tiba aku terkejut mendengar suara pintu gudang mendecit karena dibuka oleh seseorang, semua mata tertuju pada pintu itu, aku berharap itu adalah polisi, tetapi yang kulihat sungguh membuatku kaget, ciciku masuk sendirian dengan tubuh gemetar karena ketakutan, ciciku hanya mengenakan BH dan celana dalam berwarna pink sehingga lekuk tubuhnya yang indah dan putih mulus terlihat jelas, apalagi tampak tali BH sebelah kanan ciciku telah diturunkan sesuai dengan perintah John, ciciku tersentak kaget melihat begitu banyak gerombolan berandalan itu, ia menjerit dan dari sudut matanya mengalir air mata saat melihatku yang terikat bugil dan babak belur, ciciku berdiri mematung dan menggigit bibirnya dengan tabah, sementara semua berandalan itu menatap tubuh ciciku yang indah sambil meneguk ludah, John yang pertama membuka suara, "Hahaha... kita ketemu lagi, dan pesta kita pasti lebih meriah sekarang! kalo elo nurutin kita, elo bakalan ikut enjoy! sekarang tutup pintu itu dan mendekat kemari, kita semua mau liat body kamu yang seksi itu!"

Ciciku menutup pintu, lalu mendekat dengan takut-takut dan tubuh yang semakin gemetaran, para berandalan itu mengelilinginya sambil bersuit-suit melihat tubuh ciciku sambil berkomentar,
"Benar juga John, cewek ini pasti lezat buangeet! Hahaha.."
"Wah.. ternyata dia benar-benar sayang saudara ya? hahaha..." gumam teman-teman John.
"Bukan gitu... dia ke sini memang pingin diperkosa, tuh buktinya dia datang cuma pakai kutang sama celdam! udah gitu BH-nya juga sudah mau terlepas tuh, toketnya nggak sabar pingin dipijit rupanya! Haha... " timpal John sambil tertawa.
"Sekarang elo harus pemanasan, ayo lompat-lompat di tempat dan jangan berhenti sampai gua suruh!" John membentak ciciku dan mengeluarkan sebilah belati.
"Ini nggak bakalan gua pakai kecuali elo nggak nurut!"

Ciciku mulai menangis tersedu-sedu, tapi ia menuruti perintah John dan mulai melompat-lompat kecil di tempat, sehingga buah dadanya yang padat dan masih tertutup BH tampak terhentak-hentak. "Lompat lebih tinggi supaya tetek elo itu lebih sexy goyangnya!" kata John sambil tertawa, ciciku menurutinya dan buah dadanya terguncang-guncang semakin kuat, sehingga posisi BH-nya semakin turun dan puting susu kanannya samar-samar mulai terlihat. "Wah... susunya minta keluar tuh!" gumam para berandalan itu.

John lalu mendekat, tangannya memegang tali kutang ciciku yang masih melompat-lompat, dengan sekali renggut BH itu terlepas dari tubuh ciciku, ciciku terjatuh ke lantai papan karena tubuhnya tertarik, ia tersungkur dalam keadaan telanjang dada, buah dadanya tampak tergantung indah, padat berisi dan sangat ranum. John dengan tidak sabar merenggut celana dalam ciciku, sehingga ciciku jatuh terduduk dalam keadaan telanjang bulat, John memerintahkan ciciku berdiri, lalu John meremas-remas bongkahan pantarnya yang kenyal, tampak garis vertikal kemaluan ciciku yang sedikit membukit, kemaluan ciciku tampak mulus tanpa rambut sehelai pun, rupanya setelah diperkosa dua minggu lalu, ciciku lalu mencukur rambut kemaluannya.

"Wahh.. mem*knya botak hahaha.. bagus.. sebelum ke sini dia sudah siap-siap bersihin mem*knya!" kawanan itu tertawa dan mengejek ciciku. 
John lalu berkata pada kawanan gerombolan itu, "Ingat, entar kita garap gantian, satu-satu sesuai nomor yang tadi elo dapat! Yang dapat nomor terakhir nggak usah nyesal, gua yakin cewek ini masih kuat biar dientot sampai besok pagi! Sekarang gue duluan! gua mau nikmati cewek ini di udara terbuka! Elo tunggu saja di sini, kalo keluar semua nanti ada yang lihat!"

John lalu menggandeng ciciku keluar, di luar gudang ini memang sepi dan hanya sesekali ada mobil lewat. John membawa keluar ciciku sambil tertawa-tawa sementara yang lain menunggu. Setelah beberapa menit menunggu, tiba-tiba dari luar terdengar jeritan ciciku, "Akkhhh... Ohhh! Akkkhhh..!" aku merasa John mulai memperkosa ciciku dengan ganas seperti yang dilakukannya tempo hari. Jeritan itu terus terdengar sayup-sayup dan semakin lama semakin lemah, hingga akhirnya hilang. Aku menunggu dengan berdebar-debar sementara kawanan bajingan di dalam gudang tampak ikut menunggu dengan tidak sabar, dan hanya dapat meneguk ludah sambil membayangkan dapat segera menyetubuhi ciciku.

Setelah 30 menit, John muncul dengan bertelanjang bulat, sambil mengangkat ciciku yang memeluk leher John agar tidak jatuh ke belakang karena John hanya memegangi pantat ciciku dengan kuat, posisi yang sama ini juga dilakukan John saat memperkosa ciciku dua minggu lalu, tampak kemaluan John masih menyodok-nyodok dengan brutal liang kemaluan ciciku sambil berjalan, menyebabkan tubuh ciciku terguncang dan membuatnya merintih-rintih dengan suara parau. Di hadapanku dan gerombolan bajingan itu, John terus memompa ciciku seolah sedang menunjukan keperkasaannya sebagai seorang laki laki jantan. Tubuh ciciku melonjak lonjak dalam dekapannya membuat kejantanan laki laki itu menancap semakin dalam saja. 
"Argh... Sakitt... Ampun bang... Engh.. 
"gak usah pura pura deh. Bilang aja kalau lo keenakan dientotin sama gua.. Jhon terus merendahkan ciciku sambil mencumbui lehernya. 
Dari ekspresi wajah ciciku seperti dia sedang kesakitan karena menahan sakit pada kewanitaannya yang sedang diaduk aduk oleh penis jhon yang sangat besar. 
Tak lama kemudian tiba-tiba tampak tubuh ciciku bergetar hebat dan tubuhnya menggelinjang, kaki ciciku terangkat dan tampak otot paha dan betisnya mengencang tegang sambil dari mulut ciciku terdengar suara, "Ohhh..." yang panjang.
Sepertinya ciciku mengalami orgasme yang hebat di pelukan John, si John terbahak-bahak saat tubuh ciciku tampak lemas setelah orgasme, John mengejekku, "Dulu elo liat kakak elo ini sampai pingsan gue entot, gue berani tarohan kakak elo ini nggak lebih kuat dibanding dulu!" John terus mengocok dengan brutal, dan benar saja, pelukan ciciku pada leher John terlepas dan kembali kejadian dua minggu lalu terulang, tubuh ciciku terjuntai jatuh kebelakang namun kedua tangan jhon menahan punggungya.
Dalam posisi condong kebelakang rambut ciciku yang panjang dan indah ikut menjuntai kebawah, bergoyang kesana kemari mengikuti irama hentakan tubuh jhon yang masih menggenjotnya dalam keadaan berdiri. 
Melihat posisi ciciku yang lemas seperti itu membuat jhon makin bernafsu. Kedua tangan ciciku semakin tak bertenaga dan tubuh mulusnya basah oleh keringat.
namun John masih terus menyodok kuat batang kemaluannya ke dalam liang senggama ciciku, dengan kejam ia terus mengsenggamai ciciku yang telah jatuh pingsan.
Laki laki itu kini membaringkan tubuh ciciku telentang diatas lantai sambil terus menggarap tubuhnya.
"Argg... Sshhhh... Badan amoy memang lezattt oucch.. Mmhh...
Setelah beberapa saat Akhirnya John orgasme juga, dengan cepat ia tarik keluar batangnya lalu memposisikan tubuhnya setengah berdiri sambil mengangkangi tubuh ciciku.
Crottt crott...crett... Cairan hangat berkali kali menyembur keluar dari kejantanannya memberikan rasa puas bagi laki laki itu. 
Jhon menumpahkan banyak sperma ke atas wajah dan payudara ciciku, sehingga wajah ciciku mandi sperma. Ia tertawa puas, "Hahaha... Belum apa apa udah pingsan aja nih amoy. 
"Iya bang. Kayaknya mesti dicekokin obat dulu deh biar tambah liar. Mana enak ngentotin cewek lagi pingsan kayak gini. Hehe.. 
Kemudian anak buah John mengambil 4 buah gelas berukuran cukup besar, mereka rupanya ingin mengumpulkan sperma mereka ke dalam gelas-gelas tersebut, entah untuk tujuan apa. 
Setelah ciciku kembali sadar lalu mereka memaksanya menenggak minuman yang telah dibubuhi obat perangsang dengan tujuan agar ciciku menjadi lebih binal. 
Perkosaan itu terus berlanjut dengan brutal, kini tangan ciciku diikat di atas sebuah palang yang dapat diatur tingginya. Dalam kondisi lemas ciciku hanya bisa pasrah diperlakukan semau mereka, terlihat wajahnya yang putih bersih mulai merona akibat efek obat perangsang yang diminumnya tadi.
"Woii liat tuh. babi nya udah minta dientotin lagi.. Haha.. 
"wah ngeliat amoy diikat kayak gini bikin kont*l gua makin tegang aja.
lelaki yang mendapat giliran memperkosa ciciku mengatur tinggi palang sehingga posisi liang kemaluan ciciku tepat berada di depan kemaluannya, karena tubuh lelaki itu yang cukup tinggi, maka kaki ciciku tidak menyentuh lantai dan terpaksa tergantung dengan tangan terikat ke atas, ciciku tersadar dan menangis menahan perih pada tangannya, sementara lelaki itu mengangkat paha kanan ciciku dan mulai memasukkan batang kemaluannya yang besar dan panjang ke dalam liang kemaluan ciciku, dan mulailah ia mengocok ciciku tanpa ampun sambil tangan kanannya memegangi paha ciciku agar tetap terangkat, tangan kirinya dengan buas meremas dan memijat kedua buah dada ciciku bergantian, puting susu ciciku sesekali dicubit dengan keras, ciciku hanya dapat merintih-rintih dengan lemah.
Dalam poisis seperti itu tubuh ciciku digilir oleh beberapa orang. Sambil berdiri laki laki yang berdiri didepan mengangkat kedua pahanya hingga mengangkang lalu mulai menghujamkan kejantanannya dengan sangat brutal. 
Wajah ciciku yang terkesan polos dan oriental membuat mereka semakin bernafsu saja untuk terus menggarapnya tanpa henti. 

setelah puas dengan posisi itu kini ciciku diikat pada kakinya dan digantung dengan kepala di bawah. Dalam keadaan tubuh ciciku yang terbalik itu, lelaki berambut ikal itu lalu memaksa ciciku menghisap-hisap batang kemaluannya sementara ia memperkosa liang kemaluan ciciku menggunakan jari-jarinya, tidak puas dengan hanya memasukkan jarinya, ia juga mengocok liang kemaluan ciciku menggunakan kepala botol kecap berukuran kecil. 
Clebb clebb... Cleb.. Bagian atas botol kecap itu merangsek keluar masuk semakin cepat membuat ciciku meringis menahan sakit dan ngilu pada kemaluannya. Bergantian mereka mengaduk aduk kemaluannya dengan berbagai benda yang sudah disediakan. 

setelah itu ia mengikat tangan ciciku di belakang punggung, ciciku dibaringkan di kasur yang telah disiapkan di lantai, lalu dengan buas tubuh telanjang bulat ciciku itu diperkosa habis-habisan oleh lelaki itu hingga orgasme dan menyemprotkan spermanya ke buah dada ciciku, lalu ia juga mengumpulkan spermanya ke dalam gelas-gelas yang kosong tadi.

Tak terasa sudah 14 orang yang memperkosa ciciku dengan buas, sudah tiga gelas yang penuh dengan sperma, ciciku telah pingsan berkali-kali, namun selalu disadarkan lagi dan kembali diperkosa dengan luar biasa brutal. Aku merinding membayangkan masih ada 24 pria lagi yang menunggu giliran, ketika tiba-tiba pintu gudang terbuka dan masuk bergerombolan 6 pemuda berandalan lain, ternyata mereka juga ingin mendapat bagian memperkosa ciciku, John membagikan mereka nomor urut pada sebuah kertas, sehingga total pria yang akan menyetubuhi ciciku berjumlah 44 orang!

Giliran berikutnya tiga lelaki sekaligus maju, ciciku yang bertelanjang bulat di kasur dikerumuni oleh tiga lelaki yang masing-masing batang kemaluannya yang besar dan panjang telah berdenyut-denyut melihat tubuh sempurna ciciku, lelaki pertama langsung menancapkan batang kemaluannya ke kemaluan ciciku dan memompa keluar masuk dengan brutal, lelaki kedua memompa mulut ciciku dengan batang kemaluannya, sementara lelaki ketiga dengan rakus menyedot-nyedot kedua buah dada ciciku yang ranum bergantian kiri dan kanan, seperti anak kecil yang sedang menyusu, sambil tangannya tak henti-hentinya meremas-remas dan memuntir payudara ciciku. Mereka lalu saling berganti posisi, mengalami perkosaan seperti ini, dimana kemaluan dan mulutnya dipompa serta harus menyusui tiga lelaki, tak dapat dihindari kembali tubuh telanjang bulat ciciku mengejang-ngejang tanda orgasme sementara dari mulut ciciku yang penuh dengan batang kemaluan mengeluarkan suara lirih, "Ohhh..."

Setelah ketiga orang itu puas, berikutnya dua orang pria bertubuh besar maju bersamaan, ciciku yang lemas diangkat pada ketiaknya oleh seorang pria hingga payudara ciciku tepat berada di depan mulutnya, karena tingginya tubuh pria itu, kaki ciciku terangkat dari lantai, dengan posisi itu pria tersebut menetek pada buah dada ciciku dengan ganas, pria satunya tak mau ketinggalan, kedua bongkah pantat ciciku yang kenyal dan bundar diremas-remas sementara mulut dan lidahnya mengaduk-aduk anus ciciku, sesekali tangannya mengusap-ngusap paha dan punggung ciciku, bahkan beberapa kali dengan kasar ia menjambak rambut ciciku sehingga kepala ciciku menengadah sambil buah dadanya tetap dihisap dan disedot dengan buas, bahkan sesekali pentil susunya ditarik kuat dengan gigi.

Setelah puas dengan posisi itu, lalu tubuh telanjang bulat ciciku diapit oleh dua tubuh mereka di atas kasur, lelaki yang di bawah memompa liang anus ciciku, sementara yang di atas memperkosa liang kemaluan ciciku tanpa belas kasihan, ciciku megap-megap saat wajahnya harus menempel pada dada pria yang besar dan berbulu itu, pemandangan mengenaskan itu juga di shoot oleh salah seorang pemuda yang membawa kamera, 
"Hehe.. elo jangan macam-macam, entar film yang kamu bintangin ini gua edarkan ke seluruh dunia, pasti jadi box office! haha.." tawa John diikuti teman-temannya. 
"Muka lo nafsuin moy.. Emang cocok buat jadi bintang film bokep. Haha.. 
Kedua pria yang memompa ciciku kemudian berejakulasi hampir bersamaan, mereka kemudian menampung sperma mereka ke dalam gelas.

Pemerkosa selanjutnya mengikat tangan ciciku ke belakang punggung walaupun ciciku sudah tidak berdaya, lelaki ini adalah Anto, yang ikut memperkosa ciciku dua minggu lalu, ciciku kemudian didudukkan pada sebuah kursi, sementara Anto berdiri di belakang ciciku sambil tangannya bermain-main di atas buah dada ciciku dan meremas-remasnya dengan buas. Kemudian pria itu berjongkok di depan ciciku dan menjilati bibir kemaluan ciciku dengan rakus, ia juga memasukkan dua jarinya ke liang kewanitaan ciciku dan mengocok-ngocok kemaluan ciciku itu tanpa ampun. Kegiatannya membuat kemaluan ciciku menjadi sangat basah, barulah kemudian batang kemaluan Anto memompa ciciku dengan lancar, tampak batang kemaluan itu basah berkilat oleh cairan kewanitaan ciciku. Ciciku terengah-engah seolah kehabisan nafas, lalu Anto menindih ciciku di atas kasur, ia menyodok-nyodokkan batang kemaluannya dengan buas hingga mengguncang-guncang tubuh ciciku yang telanjang bulat, sesekali ia menghentikan aktifitasnya, namun secara refleks tubuh ciciku yang terangsang hebat menggoyang-goyangkan pantatnya naik turun agar kemaluannya terus dikocok oleh kemaluan Anto sambil mendesah dan terengah-engah, akhirnya Anto orgasme, ia mencabut batang kemaluannya dan menyemburkan spermanya di dalam mulut ciciku yang terpaksa harus menelan seluruh cairan kental itu.

Berikutnya seorang pria besar dengan batang kemaluan yang luar biasa besar dan panjang, sekitar 27 cm menggantikan posisi Anto, dikarenakan batang kemaluannya yang sungguh besar dan panjang, ia mengalami kesulitan memasukkan seluruhnya ke dalam liang kemaluan ciciku, maka ia hanya memompa hingga setengah batang kemaluannya saja yang masuk, namun gerakannya sangat cepat dan deras, batang kemaluan kuda itu membuat liang kemaluan ciciku yang sempit harus terbuka lebar, namun dikarenakan liang kemaluan ciciku telah sangat becek, batang kemaluan itu dapat masuk dan memompa dengan ganas.

Merasakan benda raksasa itu keluar masuk ke liang kemaluannya, ciciku mengejang-ngejang dan seluruh tubuhnya menggelinjang, suaranya parau saat merintih panjang, "Akkhhh..." setelah orgasme dengan hebat, tubuh telanjang bulat ciciku terkapar lemas lunglai sementara kedua belah pahanya masih sesekali bergetar merasakan sisa-sisa kenikmatan. Namun pria dengan kemaluan raksasa itu baru mulai, dengan kejam ia memaksakan batang kemaluannya masuk amblas seluruhnya ke dalam liang rahim ciciku, "Arrggghhh!" ciciku terbelalak dan melengking kuat merasakan sakit yang luar biasa, batang kemaluan pria itu adalah benda terbesar dan terpanjang yang pernah masuk ke liang kemaluannya, namun pria itu tidak mengenal kasihan dan dengan brutal terus memompa batang kejantanannya keluar masuk, testisnya yang besar juga menampar-nampar selangkangan ciciku.
"arggh... ampun bang.. Cukup.. Mmphh hentikan... Ouch...

ciciku menangis sekuatnya dan menjerit-jerit dengan sisa tenaganya, tubuhnya terus terguncang hebat setiap kali batang kemaluan raksasa itu memasuki liang kemaluannya, 
"Hehe.. enakkan, heh? elo harus bersyukur karena kont*l gue ini belum nembus sampai mulut elo! hahaha.." pria itu terus memperkosa sambil mengejek, tangannya yang besar meremas gumpalan buah dada ciciku, tak berapa lama ciciku terkulai pingsan tak sanggup menahan pemerkosa yang sungguh brutal itu. Saat ejakulasi pria itu menyemburkan sperma yang sangat banyak membasahi wajah, buah dada hingga perut ciciku, ia lalu mengelap spermanya ke wajah dan seluruh permukaan tubuh ciciku yang terlentang tak berdaya.

Berikutnya giliran dua orang pria, mereka membawa dua buah ember besar berisi air, lalu disiramkan seember air ke sekujur tubuh ciciku yang pingsan, ciciku tersadar sambil megap-megap, kemudian mereka memaksa ciciku menungging dengan bertumpu pada sebuah meja, ember berisi air itupun diletakkan di atas meja tersebut, kemudian mulailah salah satu pria itu memompa ciciku dari belakang sambil meremas-remas bongkahan pantat ciciku yang kenyal, pria satunya menyiksa ciciku dengan membenamkan kepala ciciku ke ember berisi air berkali-kali sehingga ciciku nyaris kehabisan nafas, setelah puas menyiksa ciciku dengan cara itu, ia kembali menyiram tubuh telanjang bulat ciciku dengan sisa air yang tersisa, "Supaya mulus lagi, nggak lengket-lengket sama peju elu orang!" katanya sambil tertawa.

Ciciku terus dipompa dengan ganas hingga buah dadanya yang tergantung indah bergoyang-goyang, pria yang menyiksa ciciku menjambak rambut ciciku agar wajah ciciku menengadah, dengan demikian buah dada ciciku yang terlempar-lempar terlihat jelas, kawanan bajingan itu memberi semangat temannya agar memompa lebih keras karena mereka menikmati goyangan payudara ciciku tersebut, sambil menjambak rambut ciciku dengan tangan kiri, tangan kanan pria itu tak tinggal diam, ia meremas-remas dan sesekali membetot-betot buah dada montok ciciku itu bagaikan memeras susu sapi, sehingga ciciku mengerang kesakitan, kemudian pria itu duduk di atas meja dan memasukkan batang kemaluannya yang besar dan panjang ke mulut ciciku, sambil menggerak-gerakkan kepala ciciku maju mundur sehingga batang kemaluannya mengocok-ngocok mulut mungil ciciku yang dipaksa menganga mulutnya selebar-lebarnya hingga pria itu berejakulasi di dalam mulut ciciku.

Kemudian ciciku dibaringkan tengkurap di atas kasur, dengan kejam pria yang tadi menyiram ciciku memperkosa anus ciciku,
Plokk plokk.. Plok.. Plok.. Ahhhh sempit banget nih lobang...  Ucch... 
Sementara pria satunya memaksa ciciku mengulum batang kemaluannya,
Hmpm... Ciciku hanya bisa menggumam lemah ketika pria itu semakin ganas mengaduk aduk mulutnya hingga air liur ciciku mengalir keluar melalui samping bibirnya. 

Ekspresi wajah ciciku yang nampak memelas dan tak berdaya membuat mereka sangat terangsang  hingga tak dapat berlama lama menggarap tubuhnya. 
"Aahh...  Sshh... Muka lo napsuin banget moy.. Gua pejuin juga nih muka lo.. 
hingga akhirnya mereka berdua ejakulasi dan menyemprotkannya ke wajah, punggung, dan pantat ciciku, sebagian mereka tumpahkan di dalam gelas.

Aku menutup mataku agar tidak melihat penderitaan ciciku, tapi masih saja kudengar rintihan ciciku yang semakin lama semakin lemah, gerombolan pemuda itu tak henti-hentinya mengucapkan kata-kata kotor dan merendahkan.

Pria berikutnya juga memperkosa ciciku dengan kejam, ia menutup kepala ciciku dengan kantung plastik transparan lalu menyodok ciciku dari belakang dengan brutal, tampak ciciku tersedak-sedak kehabisan nafas, untunglah sebelum ciciku lebih menderita pria itu telah ejakulasi, ia menyemprotkan spermanya di lantai kemudian menarik lepas plastik yang menutupi kepala ciciku, ciciku lalu dipaksa menjilati dan menelan sperma di lantai hingga bersih.


Empat gelas yang berisi sperma itu telah penuh, ciciku dipaksa meminum satu gelas sampai habis, gelas kedua digunakan untuk keramas dengan menumpahkannya ke atas rambut ciciku, kemudian paha ciciku dipaksa membuka selebar-lebarnya hingga tampak liang kemaluan ciciku yang seperti gua kecil, perlahan-lahan sperma pada gelas ketiga ditumpahkan ke dalam liang rahim ciciku hingga habis, hal ini dilakukan perlahan sambil mengocok-ngocok liang senggama ciciku agar sperma tersebut masuk seluruhnya, sperma pada gelas terakhir dioleskan ke setiap senti dari tubuh ciciku yang telanjang bulat hingga merata.

"Ehh kalian liat nih kont** adiknya tegang terus daritadi. Pasti dia kepengen ikutan juga haha.. 
"Lo belum pernah liat kakak lo mandi peju kayak gini ya.. Salah satu dari mereka menghampiriku yang masih dalam keadaan terikat dibangku. 
"Asal lo tau aja.. Badan kakak lo yang putih itu emang cocok buat jadi tempat pembuangan peju haha..
"Sekarang giliran elo menikmati tubuh kakak elo yang mulus ini... Pastinya elo sudah gak sabar kan..
Hahaha...

mereka lalu melepaskanku dan menyuruhku untuk menciumi seluruh tubuh ciciku, kulakukan itu dengan perasaan campur aduk. Tubuh ciciku lengket-lengket oleh sperma hingga tidak ada lagi bagian tubuhnya yang dapat diusap dengan mulus, biarpun demikian batang kemaluanku menegang dengan keras, 

aku memeluk tubuh ciciku yang telanjang bulat, sambil membelai rambutnya aku berbisik.
"maaf ya.. Ci aku terpaksa melakukan ini" walaupun aku sendiri sangat ketakutan, ciciku hanya dapat mengangguk lemah sambil menangis sesunggukan.
lalu mereka menyuruhku untuk memperkosa ciciku.

Namun entah apa yang terjadi pemerkosaan brutal tadi malah membuatku sangat terangsang. Tanpa basa basi langsung kuposisikan tubuh ciciku hingga menungging, melihat posisinya yang seperti ini membuatku birahiku semakin memuncak.
bagai kesetanan aku mulai mengarahkan dan menghujam kejantananku pada kemaluanya dengan cepat.
Plok plok.. Plokk plok.. Nafasku kian tak terkendali, tubuh ciciku yang putih mulus dan bermandikan sperma membuatku tambah bernafsu. Cukup lama aku menyetubuhinya dalam posisi itu dan membuat mereka tertawa kegirangan. 
"Liat tuh adikknya aja sampe nafsu begitu haha.. 
"Ayo bro entotin terus kakak lo yang mulus itu.. Kapan lagi lo punya kesempatan kayak gini hehe.. 
Aku tak menghiraukan perkataan dan ejekan mereka dan terus menggarap tubuh ciciku dengan sekuat tenaga. Kedua tanganku mencengkeram pinggangnya dan kuhujamkan kejantananku secepat mungkin hingga tubuh mulus ciciku tersentak sentak dalam posisi menungging dilantai. Berkali kali kurasakan kepala penisku berkedut namun aku berusaha menahan laju orgasme tsb dengan menurunkan irama genjotanku. Selain itu aku juga berharap dapat lebih lama menikmati tubuh ciciku.

Aahh.. Sshh Ouchh... Enakk bangett ci kayak gini emph... Pinggulku terus berayun menghentak tubuhnya sambil mulutku menceracau tak jelas. 

Aku terus menghujamkan kejantananku yang terasa makin keras saja hingga akhirnya kurasakan kepala penisku berkedut kedut dan menyemburkan cairan hangat didalam kemaluan ciciku.
Sungguh tak pernah terbayangkan olehku dimana aku kembali memperkosa ciciku sendiri namun entah kenapa hal ini selalu membuatku merasa puas sekali.  

Ciciku terus diperkosa nonstop hingga digarap oleh peserta terakhir, ia tak dapat bangun lagi saat pria terakhir selesai memompanya dengan ganas.

Setelah itu mereka melepaskan kami, dan sebelum memasukkan kami ke dalam bagasi mobil, mereka kembali mengencingi kami beramai-ramai. Dengan mobil itu kami dibawa kembali ke rumah kontrakan, saat itu hari telah menjelang subuh dan sedang hujan lebat, mereka menurunkan kami dalam jarak 100 meter dari rumah dan menyuruh kami berjalan ke rumah dalam keadaan telanjang bulat, terpaksa aku menggendong ciciku yang sudah sangat lemah dan telanjang bulat ditengah-tengah hujan, diiringi tawa mengejek mereka dari belakang, sebelum mereka pergi, sayup-sayup masih kudengar teriakan mereka kepadaku, "Ini belum selesai kawan! lain kali kakak elo itu bakal ngerasain yang jauh lebih eennaakk lagi! Suruh dia nyiapin mem*knya buat nampung lebih banyak kont*l! haha.. hahaha..." dan mobil itu melaju menjauh, aku berharap kali ini adalah terakhir kali kami berurusan dengan mereka. Namun entah mengapa aku memiliki perasaan buruk, bahwa mereka terus membayangi kami, khususnya ciciku, dan akan kembali suatu waktu.
Mencoba menjadi setitik warna di dunia ini meskipun dunia ini sudah penuh dengan banyak warna

Post a Comment