Fantasy Seks Yang Menjadi Kenyataan 4 - NDOMAX
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Test link

Fantasy Seks Yang Menjadi Kenyataan 4

Semenjak Pras dan Livia menggeluti pekerjaan terlarang tsb keduanya semakin sering berfoya foya karena mereka merasa begitu mudah untuk mendapatkan sejumlah besar uang dalam sekali waktu. Pras yang telah dipecat dari pekerjaannya kini seperti menemukan angin segar karena mempunyai profesi baru yang sangat menguntungkan sekaligus memuaskan baginya. Livia juga semakin merawat seluruh tubuhnya dengan rutin mengunjungi salon salon kecantikan hingga wajahnya terlihat samakin cantik dan kulitnya sangat lembut mempesona.

Berbagai masalah keuangan yang selama ini membelit mereka berdua pun sudah terselesaikan dengan banyaknya jumlah uang yang mereka dapatkan dari hasil memuaskan fantasi seks para laki laki hidung belang. Saat itu Pras sedang berbaring santai dikamar kosnya dan menerima sebuah pesan dari seorang laki laki yang sudah lama dikenalnya dari sebuah forum dewasa. Setelah bernegosiasi akhirnya mereka pun mencapai kesepakatan dan mencoba untuk mewujudkan fantasi mereka.

Pagi itu sekitar pukul 6 Pras sudah menjemput Livia dirumahnya guna memenuhi sebuah pesanan yang telah disepakatinya.
“Hari ini kita mau kemana mas? Koq aku harus pakai baju seragam sekolah kayak gini. Tanya Livia
“udah kamu tenang aja. Kita mau pergi ke sekolahan. Jawab Pras
Pras mencoba menjelaskan tentang fantasi seks pelanggannya yang merupakan seorang oknum guru sebuah sekolah smu swasta yang cukup terkenal. Menurut rencananya oknum guru tsb ingin mengadakan sebuah acara perpisahan untuk beberapa muridnya yang akan segera lulus sebentar lagi.

Mereka pun tiba disebuah sekolah yang cukup luas dan besar namun bangunannya sudah terlihat tua karena sudah cukup lama berdiri. Suasan sekolah saat itu memang sangat sepi karena tengah ada liburan panjang setelah menghadapi ujian.
Pras segera menemui seorang oknum guru yang bernama Pak Tono yang merupakan salah satu guru senior di sekolah tsb.
“gimana pak Tono? Bisa kita mulai acaranya? Tanya Pras
“Tunggu sebentar ya mas. Soalnya ada beberapa peserta yang belum datang nih. Jawab Pak Tono

Sambil berbincang bincang Pak tono terus memperhatikan Livia yang terlihat sangat cantik dan segar pagi itu dengan mengenakan pakaian seragam smu nya. Dengan mengenakan rok sepan abu abu yang cukup pendek nampak memperlihatkan kaki gadis tsb yang begitu mulus terawatt dan membuat Pak Tono menelan ludahnya berkali kali.
“oh ya bagaimana kalau kita tunggu didalam saja. kata pak Tono.

Mereka pun segera berjalan mengikuti Pak Tono menuju ke lantai tiga gedung sekolah tsb yang sepertinya adalah sebuah ruangan kelas yang sudah lama tak terpakai dengan meja dan kursi yang sudah rusak dan agak berdebu.
Diruangan itu sudah ada beberapa orang oknum guru lainnya yang sudah lebih dulu berkumpul disana dan terlihat saling berbincang bincang dan tertawa.
“Pak Raymond sini saya kenalkan dengan Livia cewek yang akan menghibur kita hari ini. Kata Pak Tono
“waw.. sungguh cantik kali gadis ini. Kata Pak Raymond yang merupakan guru olah raga disekolah tsb.
“gile bandanya putih banget cuy.. bakal puas kita kali ini. kata Pak Edo

Setelah menunggu beberapa saat akhirnya ditempat itu sudah ada 5 orang oknum guru dan 20 orang siswa laki laki yang siap dibimbing oleh guru mereka untuk melakukan sebuah pesta seks disekolah tsb sebagai pengganti acara perpisahan mereka.
Tanpa basa basi Para guru yang tadinya terlihat begitu sopan dan kalem tiba tiba berubah menjadi beringas dan tatapan mereka seperti dipenuhi dengan nafsu birahi yang tak tertahankan.
Kelima laki laki itu segera mengepung Livia dan tangan tangan mereka mulai menjarah setiap bagian tubuhnya terutama dibagian payudara dan pahanya. Pak Tono segera memegang dagu Livia dan melumat bibir gadis tsb dengan penuh nafsu sementar Pak Edo dan Raymond sibuk meremasi payudara gadis tsb dengan sangat kasar.


Walaupun bekerja sebagai guru yang menjadi contoh para murinya namun soal urusan nafsu birahi mereka juga laki laki biasa yang dipenuhi dengan hawa nafsu birahi yang meledak ledak apalagi saat ini dihadapan mereka tersedia seorang gadis chinese berkulit putih mulus dan berwajah oriental yang siap dijadikan sasaran pelampiasan nafsu terpendam mereka selama ini. Dari semua pelanggan pras selama ini memang sebagian besar sangat terobsesi untuk dapat menikmati tubuh gadis chinese yang putih dan sipit seperti Livia dan kesempatan yang diberikan oleh Pras tentu saja disambut baik oleh mereka karena bisa mewujudkan mimpin mereka selama ini.

Dalam waktu singkat tangan tangan itu terus menjarah tubuh Livia dan beberapa buah kancing baju kemeja putihnya sudah tampak terlepas karena ditarik paksa oleh mereka dengan sangat kasar. Livia mencoba menepis tangan tangan itu namun kedua tangannya malah dicengkeram erat oleh mereka sehingga ia sama sekali tak bisa berkutik lagi.
Secara bergantian para guru tsb melumat bibir Livia dan sesekali menjulurkan lidah mereka untuk menjilati kulit wajah Livia yang begitu halus tsb. Sepertinya mereka sangat tergiur dengan kecantikan wajah Livia yang cantik dan oriental yang membuat mereka lupa diri dan berlaku seperti seekor binatang yang sedang menggerumuni mangsanya.

Pak Dahlan yang bertubuh pendek dan gemuk itu merasa kesal karena ia kerap tak kebagian jatah untuk melumat bibir gadis tsb sehingga wajahnya terlihat sedikit asam. Namun ia tak mau kehabisan akal dan sibuk berjongkok dibawah dengan memasukan kepalanya kedalam rok sepan seragam sekolah Livia. Kepalanya yang agak botak memenuhi isi rok gadis tsb dan membuatnya penuh sesak sehingga Livia terpaksa membuka kakinya agak lebar agar kepala Pak Dahlan bisa masuk seluruhnya dalam roknya.

Sambil berjongkok dibawah tubuh Livia lalu laki laki bertubuh gendut tsb segera menarik turun celana dalam yang dikenakan gadis tsb dan mendekatkan kewajahnya. Laki laki itu terlihat bergairah saat sedang menghirup aroma celana dalam Livia yang masih segar tsb.
“Wuihh mem** nya pasti wangi nih. Kata Pak Dahlan yang kemudian memberikan celana dalam itu kepada temannya.

Pak Raymond segera mengikuti pak Edo dengan berkali kali menciumi celana dalam Livia lalu ia menggunakan celana dalam berwarna pink tsb untuk mengocok batang kemaluannya yang besar tsb.
“hehe biar gua pemanasan pakai celana dalamnya dulu. Kata Pak Raymond.

Diantara mereka semua ada satu guru yang terlihat begitu sabar menunggu gilirannya untuk mencumbui gadis tsb yaitu pak Wilson yang memiliki tubuh tinggi besar. Sesekali Pak Wilson hanya menggunakan sebelah tangannya untuk menepuk nepuk pantat Livia yang terbungkus rok sepan pendek ketatnya dan sesekali meremasnya dengan gemas.
Disaat para guru yang lain tengah berebutan menjarah tubuh Livia kini Pak Wilson terlihat membuka resleting celana panjangnya lalu mengeluarkan batang kemaluannya yang sudah berdiri tegak tsb dan mulai menggesek gesekan batang tsb pada bagian bongkahan pantat Livia yang terlihat begitu kencang. Wajah Pak Wilson terlihat keenakan dan matanya merem melek seperti sedang menikmati setiap gesekan penisnya pada rok seragam gadis tsb.

Mereka pun segera menempati bangku bangku kosong yang tersedia didalam ruangan kelas yang sudah tak terpakai itu sementara Livia duduk dibangku bagian depan seorang diri. Kemudian Pak Tono berusaha menjelaskan rancangan acara yang akan segera lakukan diruangan tsb. Setelah Pak tono menjelaskan lalu ia berjalan mendekat ke meja Livia dan segera melepas ikat pinggangnya lalu membuka reseleting celananya dihadapan gadis tsb.
Kejantanan Pak Tono sudah terlihat menegang dan mengacung kearah atas menunjukan siap untuk beraksi. Oknum guru itu berdiri tepat dihadapan Livia disebrang mejanya lalu ia menarik kepala gadis tsb dengan kedua tangannya untuk mengoral penisnya. Livia yang tengah duduk dikursi segera menelungkupkan bagian atas tubuhnya keatas meja dengan posisi pantat menungging kebelakang sehingga celana dalamnya terlihat jelas oleh para murid yang duduk dibelakangnya.
"kalian lihat baik baik nih cara melakukan oral seks yang nikmat. kata Pak Tono sambil menjambak rambut gadis itu.
Kedua tangan kekar milik Pak Tono mendekap erat kepala Livia kearah selangkangannya lalu memaju mundurkan kepala gadis tsb guna menggenjot batang kemaluannya.

Pak tono terlihat keenakan saat batang kemaluannya dikulum oleh gadis secantik Livia laki laki itu sedikit mendengakkan kepalanya keatas dan memejamkan kedua matanya dan berupaya menikmati proses oral seks tsb yang sangat nikmat tsb
"aahhh sshhh ouchhh gila enak banget diisepin kayak gini.. enghh.. bisa cepat muncrat nih... shhh..
Cukup lama Pak Tono merasakan nikmatnya pelayanan oral seks dari gadis itu dan ketika kepala penisnya terasa berkedut maka ia pun segera menghentikan gerakannya.

Laki laki itu segera mundur kebelakang lalu digantikan oleh Pak Edo yang berdiri diposisi yang sama didepan meja kayu tsb. Berbeda dengan Pak tono laki laki itu terlihat lebih kasar dan brutal ini terlihat dari kedua tangannya yang mencengkeram erat kepala Livia dan menahannya kuat kuat lalu menyodokan batang kemaluannya dengan sangat cepat dan brutal sehingga membuat gadis tsb sedikit gelagapan karena kehabisan nafas.
Dari arah belakang Pak Raymond berjalan mendekat kearah Livia yang tengah menelungkup diatas meja sambil mengulum penis temannya. Ia sedikit membungkukan badannya mencoba untuk mengamati lebih dekat bongkahan pantat Livia dan sesekali menepuk nepuk pantatnya.
"boleh juga nih pantat hehe.. kayaknya enak buat diremesin..

Kemudian Livia diposisikan untuk duduk diatas lantai dengan bersandar pada kursi kayu dan kepalanya ditengadahkan keatas bertumpu pada dudukan kursi kayu tsb. Pak Raymond lalu berdiri dan mengangkangi kepala Livia dan berusaha membenamkan batang kemaluannya pada mulut gadis tsb. Perlahan lahan ia mulai menggenjot mulut Livia yang tertekan pada dudukan kursi kayu tsb sementara kedua tangannya berusaha memegangi kepala gadis tsb agar tak bergerak kesana kemari. Livia gelagapan ketika Pak Raymond mempercepat gerakannya hingga membuat air liurnya mengalir keluar melalui samping bibirnya.
"kalau pakai gaya kayak begini maka kont** kalian akan melesak sangat dala dan rasanya nikmat sekali.
Pak Raymond terus menggenjot mulut Livia dengan buas sambil mengangkangi wajah gadis itu yang mulai memerah akibat hantaman kuat orang yang sedang menggaulinya.
Selanjutnya Pak Raymond menyuruh beberapa orang murid untuk mengantri dan melakukan hal yang sama persis seperti apa yang dilakukannya tadi.
“nah ini pelajaran dari saya untuk kalian semua. pokokny kalian harus coba biar gak menyesal dikemudian hari. Kata Pak Raymond. 
"wah pak Raymond kasar banget mainnya, liat ceweknya seampe megap megap kayak gitu hehe..
"kasar dikit gapapa yang penting puas.. sahut Pak Raymond

Beberapa orang murid yang tadinya duduk dibangku kini mulai berdiri dan menyaksikan teman mereka yang tengah bergantian menggenjot mulut gadis tsb. Para murid laki laki tsb seperti sangant berafsu sekali karena banyak diantara mereka yang baru pertama kali merasakan nikmatnya oral seks.
“woii dik. Gantian donk masih banyak nih yang belum kebagian. Kata kaka salah seorang siswa yang kesal karena terlalu lama menunggu giliran
“Bentar lagi lah. Gua lagi nanggung nih. Jawab andik yang tampak bernafsu menggenjot mulut gadis tsb.

Karena merasa kesal karena terus dikomentari akhirnya Andik pun segera menghentikan genjotannya dan menarik keluar batang kemaluannya yang terlihat masih menegang hebat tsb.
“ayo cepat giliran siapa lagi sekarang. Kata Pak Raymond mencoba mengatur antrian para muridnya.
Seorang murid berbadan kecil dan kurus segera merangsek maju ia terlihat masih mengenakan seragam kemeja putihnya namun sudah tak mengenakan celana panjang abu abunya. Murid kurus yang bernama aditya itu segera berdiri mengangkangi tubuh Livia yang terduduk dilantai lalu ia mengangkat sebelah kaki kirinya keatas dudukan kursi dan mencoba memasukan batang kemaluannya pada mulut gadis tsb yang sudah terbuka lebar.
“Jleb.. Batang kemaluannya yang tidak begitu besar namun cukup panjang berhasil dibenamakan seluruhnya dalam mulut gadis tsb.

Livia segera merapatkan mulutnya dan berusaha mengulum dan menghisap batang kemaluan murid tsb sementara Aditya memandangi wajah Livia sambil menggerakan pinggulnya seraya menggenjot mulut gadis tsb. Baru beberapa saat ia menggenjot tiba tiba ia melenguh panjang dan cairan spermanya tumpah ruah dalam mulut gadis tsb. Posisi kepala Livia yang menegadah pada dudukan kursi tsb membuatnya terpaksa harus menelan seluruh cairan sperma laki laki tsb hingga tak bersisa.

Rupanya tak hanya Aditya beberapa murid yang lain pun tak sanggup berlama lama menahan ejakulasi mereka saat itu dan menumpahkan cairan sperma mereka dalam mulut gadis tsb. Sepertinya para murid tsb memang belum berpengalaman sama sekali dalam menyetubuhi wanita sehingga saat melakukan oral seks mereka tak mampu bertahan lama. Atau mungkin juga karena wajah Livia yang begitu cantik jelita ditambah kulitnya yang putih dan halus membuat para laki laki itu sangat bernafsu dan ingin segera menuntaskan nafsu birahi mereka sesegera mungkin.

Tak terasa sudah 8 orang murid yang ikut menikmati mulut Livia yang terduduk pasrah diatas lantai tsb dan sebagian besar dari mereka telah berhasil mencapai ejakulasinya sehingga mereka terlihat cukup lemas.
“payah kalian semua. Masih muda kok loyo begitu. Ujar Pak Raymond
“sorry pak abis ceweknya afsuin banget sihh..
“iya pak badannya mulus banget.. gimana kita gak cepat ngecrot hehe..

Pak Wilson yang bertubuh tinggi besar berjalan mendekati tubuh Livia yang masih terduduk dilantai lalu dengan mudahnya ia mengangkat tubuh gadis tsb dengan posisi terbalik dan membelakangi dirinya. Oknum guru tsb menekuk kedua lipatan kaki Livia dan meletakkan dipundaknya dan kedua tangannya yang kekar berusaha menahan paha gadis tsb agar tak turun kebawah.

Karena tergantung dengan posisi terbalik dengan kepala dibawah maka rok seragam sekolah yang dikenakan Livia pun agak merosot ke bagian pinggangnya sehingga pahanya yang putih mulus kini terlihat jelas selain itu kemaluannya pun terlihat jelas karena ia sudah tak lagi mengenakan celana dalamnya.

Sambil menggendong Laki laki bertubuh besar itu mendekatkan wajahnya kearah selangkangan Livia dan berusaha menjulurkan lidahnya guna menjilati bibir kemaluan gadis tsb yang tersaji didepan wajahnya. Slurp.. Pak Wilson menjilati dan melumat kemaluan Livia dengan penuh nafsu sehingga selangkangan gadis tsb mulai basah oleh air liurnya. Melihat hal itu Pak Tono kembali mendekat dan berusaha memasukan batang kemaluannya pada mulut Livia yang tergantung diudara dengan posisi terbalik tsb. Kedua tangannya memegangi kepala Livia dan menahannya agar tak bergerak lalu ia pun mulai menggenjot batang kemaluanya pada mulut gadis tsb secara perlahan lahan dan berusaha menikmati oral seks tsb. Dari semua oknum guru tsb memang hanya Pak Tono yang memperlakukan Livia dengan lembut sehingga gadis itu merasa sedikit nyaman jika disetubuhi olehnya.

Dalam posisi terbalik tsb rambut Livia yang panjang tergerai pun jatuh berjuntai kelantai dan bergoyang kesana kemari mengikuti irama genjotan orang yang menyetubuhi mulutnya. Pak Tono tak mau terburu buru menuntaskan nafsu birahinya karena Ia ingin lebih lama lagi bisa menikmati tubuh gadis tsb sehingga ia segera menghentikan genjotan pinggulnya dan menarik keluar batang kemaluannya yang terlihat basah oleh air liur Livia.

Seorang murid berkulit hitam segera maju kedepan dan terlihat terburu buru memasukan batang kemaluannya pada mulut Livia dan langsung menggenjot mulut gadis tsb dengan sangat cepat dan brutal. Plak Plak Plak Plak… Batang kemaluan murid tsb memang terlihat lebih besar dari anak anak seusianya dengan tonjolan urat urat disekelilingnya membuatnya terlihat menakutkan.

Livia yang tergantung dengan posisi terbalik tsb mulai sedikit pusing karena harus melihat dengan posisi terbalik namun ia tak bisa berbuat banyak karena kedua pahanya dicengkeram begitu kuat oleh Pak Wilson. Livia berusah mengulum dan menyedot batang kemaluan laki laki tsb dan berharap mereka cepat menuntaskan birahinya saat itu. Jika melihat dari jumlah laki laki yang berada diruangan itu tentu saja Livia harus bekerja keras untuk memuaskan mereka semua dan tentu saja memerlukan waktu yang cukup lama.

Murid bekulit gelap itu memang cukup kuat dibandingkan beberapa temannya tadi sehingga Livia harus mengeluarkan sedikit tenaga ekstra untuk memuaskannya. Murid tsb tiba tiba mencabut batang kemaluanya lalu menamparkan batang tsb pada wajah Livia berkali kali dan sesekali menggeseknya baru setelah itu ia melanjutkan dengan menggenjot mulut gadis tsb.

Beberapa murid yang lain nampak mengeluarkan Hp mereka dan berusaha merekam kejadian tsb dan sebagian lagi sibuk menngocok batang kemaluan mereka. Tak lama kemudian murid tsb pun melolong panjang karena tak lagi dapat menahan ejakulasinya lalu ia pun mencabut batang kemaluannya dan menyemprotkan cairan spermanya yang cukup banyak pada wajah Livia hingga mengalir turun kerambutnya.

Wajah murid tsb tampak puas sekali karena berhasil menuntaskan nafsu birahinya belum sempat beristirahat murid murid yang lain pun sudah mengantri untuk bisa menikmati mulut Livia yang tengah digantung terbalik oleh guru mereka. Saat itu 6 orang murid berhasil menumpahkan sperma mereka diwajah Livia sehingga wajah gadis tsb tampak basah dan mengkilap tertutup cairan sperma kental.

“ayo siapa lagi yang masih belum kebagian. Kata Pak Wilson.

“kita ganti posisi lagi aja pak biar ga bosan. kata Pak Edo

Guru bertubuh kekar itu pun segera menurunkan tubuh Livia dan menelungkupkannya diatas meja kayu tsb dengan kedua kakinya terbuka lebar menapak dilantai. Salah seorang murid menarik kedua tangan Livia kearah depan dan memeganginya dan dari arah belakang Pak Wilson menyingkap rok seragam yang dikenakan Livia dan mulai menggesekkan batang kemaluanya pada bibir kemaluan Livia.

Dengan posisi berdiri dibelakang tubuh Livia yang menelungkup lalu laki laki bertubuh kekar itu mulai menggenjot batang kemaluannya yang besar dan panjang tsb dan membuat Livia meringis kesakitan. Kedua tangan laki laki tsb mencengkeram kuat pinggang Livia hingga tiap sodokan penisnya menancap begitu dalam menembus liang kewanitaanya.

Suara erangan Livia membuat Pak Wilson semakin bernafsu dan semakin mempercepat genjotannya. Wajah oknum guru tsb terlihat sangat bringas dan dipenuhi dengan nafsu birahi yang meledak ledak dan terus menggagahi tubuh Livia dengan sangat brutal. Sambil menggenjot sesekali tangannya menepuk nepuk bongkahan pantat Livia yang begitu menggoda sehingga menjadi agak memerah.

Cukup lama Pak Wilson menyetubuhi Livia dengan posisi menelungkup dimeja tsb dan belum ada tanda tanda ia akan segera berejakulasi sehingga Livia harus sedikit bersabar guna melayani laki laki tsb. Sambil terus menggenjot laki laki bertubuh kekar itu pun mengangkat kedua paha Livia dan membukanya lebar dengan kedua tangannya sehingga bagian bawah tubuhnya kini menggantung diudara.

Sodokan batang kemaluan Pak Wilson benar benar menghancurkan pertahana dalam diri Livia sehingga gadis itu terus mendesah dan mengerang merasakan sebuah kenikmatan yang tiada taranya beberapa saat kemudian tubuh Livia terlihat mengejang hebat dan matanya membeliak keatas karena merasakan sebuah sensasi yang luar biasa dalam dirinya tanpa disadari cairan cintanya pun membanjir keluar dari liang kewanitaannya menandakan dirinya telah mencapai orgasme saat itu.

Pak Wilson tersenyum puas karena berhasil menaklukan gadis cantik berkulit putih tsb lalu ia pun segera mencabut keluar batang kemaluannya dan berjalan mundur kebelakang.
“ayo giliran siapa sekarang. Kata pak wilson dengan suara yang masih tersengal. 
Seorang siswa bertubuh gempal segera merangsek maju dengan wajah yang sudah dipenuhi nafsu birahi tingkat tinggi. 
Siswa itu membalikan tubuh Livia yang sudah terkulai lemas dalam posisi telentang diatas meja. Siswa itu segera naik keatas meja dan memposisikan dirinya berada diantara kedua kaki Livia yang sudah tertekuk dan terbuka lebar. Siswa yang bernama Tatang ini dengan mudah memasukan batang kemaluannya pada liang kewanitaan Livia yang sudah basah oleh cairan cintanya tadi. Lalu secara perlahan ia mulai menggenjot tubuh Livia yang terlihat kelelahan setelah digagahi oleh gurunya tadi. Siswa lain yang berambut keriting mencoba naik keatas meja dan mengangkangi wajah Livia lalu mencoba membenamkan kejantanannya pada mulut gadis tsb.

Livia hanya bisa pasrah dan mencoba membuka mulutnya sambil membiarkan penis itu mengaduk aduk mulutnya dan berharap mereka akan cepat menuntaskan permainan gila tsb karena ia tak tahu sampai berapa lama lagi harus melayani nafsu mereka semua. 

Kedua siswa itu menggenjot batang kemaluan mereka secara bersamaan dan membuat Livia agak kewalahan apalagi batang kemaluan yang mengaduk aduk mulutnya mengeluarkan bau yang tak sedap dan agak membuatnya mual.

Hmpm... Livia mencoba menahan rasa mualnya dan membiarkan laki laki berambut keriting itu memompa mulutnya dengan sangat brutal. Hampir 10 menit keduanya terus menggenjot mulut dan kemaluannya dengan tempo yang tak beraturan kadang lambat dan kadang juga cepat. Murid yang menggenjot mulutnya menggunakan kedua tangannya untuk menekan kepala Livia ke meja tsb sehingga ia sama sekali tak dapat menggerakan kepalanya dengan bebas. Livia mencoba menatap wajah murid tsb yang agak jelek dan terlihat jerawatan tatapan mata murid tersebut terlihat agak beringas dan sepertinya ingin sekali menggenjot mulut Livia dengan sekuat tenaganya.

Saat perhatian livia berfokus pada laki laki yang menggenjot mulutnya tiba tiba ia merasakan batang kemaluan yang berada di liang kewanitaannya berkedut keras dan menyemburkan cairan sperma berkali kali dan membuat Livia dapat merasa sedikit lega karena telah berhasil memuaskan salah satu dari mereka.

Livia tak dapar melihat dengan jelas laki laki yang menggenjot kemaluannya karena padangannya terhalang oleh badan murid yang sedang menggenjot mulutnya tsb. Yang ia tahu orang tsb sudah menarik keluar batang kemaluannya dan kini digantikan dengan orang lain yang batang kemaluannya sedikit lebih kecil dari yang sebelumnya.

Batang kemaluan itu terasa agak kecil sehingga Livia tak begitu merasakan gesekannya namun laki laki itu mampu bertahan cukup lama dibandingkan murid sebelumnya. Si murid berambut keriting mulai mengendurkan genjotannya dan sesekali menatap wajah Livia yang cantik dan oriental dan mengelus pipinya.
“nih cewek mukanya nafsuin banget. Yang model gini enak buat dientotin seharian !! kata si murid berambut keriting.

Melihat temannya telah berhasil mencapai orgasme maka si murid berambut kerinting tak mau ketinggalan dan ingin segera menuntaskan nafsu birahinya yang sudah tak tertahankan lagi. Maka ia pun mempercepat tampo genjotannya dan akhirnya berhasil mencapi orgasmenya dengan menumpahkan ari maninya pada wajah Livia.

Livia mencoba mengatur nafasnya setelah mulutnya digenjot dengan sangat brutal oleh murid keriting tadi namun seseorang murid yang mengenakan topi terbalik segera menarik pergelangan tangannya dan membuatnya turun dari atas meja tsb.

Beberapa murid yang lain pun ikut mendekat dan langsung menjarah tubuhnya tak hanya itu mereka juga mencabik cabik seragam sekolah yang dikenakannya hingga terkoyak diberbagai sisinya.

Kini tubuh Livia dicampakan diatas lantai kelas yang berdebu tsb dalam posisi berbaring dilantai kedua tangan Livia direntangkan kearah yang berlawanan dan dipegangi oleh dua orang murid dengan sangat kuat sementara itu murid yang memakai topi sudah memposisikan dirinya diantara kedua paha Livia yang terbuka lebar dan berusaha membenamkan batang kemaluannya.

Dalam keadaan kedua tangannya dipegangi dengan erat membuat Livia kini merasa benar benar tak berdaya selain itu tenaganya juga sudah hampir habis terkuras sehingga ia hanya bisa meronta sekedarnya saja.

Dalam keadaan tak berdaya itu tubuh Livia digenjot dengan sangat brutal olehnya rupanya mereka ingin sekali membuat gadis tsb tak berdaya dengan cara memegangi kedua tangannya saat sedang disetubuhi oleh mereka. Satu persatu para murid tsb secara bergantian menyetubuhi Livia yang terbaring diatas lantai tsb sehingga lubang kemaluan Livia pun banjir oleh cairan sperma mereka.

Kini giliran kelima oknum guru tsb yang maju secara bersamaan. Pak Edo segera membaringkan tubuhnya diatas lantai dan memeluk tubuh Livia diatas tubuhnya dengan penisnya yang menancap pada liang kewanitaan gadis tsb. Pak Dahlan yang berbadan gendut memposisikan dirinya tepat dihadapan wajah Livia dan berusaha menyodok mulutnya dengan penisnya. Dari arah belakang Pak Wilson yang berbadan tinggi besar berusah membenamkan penisnya pada lubang anus gadis tsb. Sepertinya rencana pak Wilson untuk menyodomi Livia tak begitu berjalan lancar karena ia cukup kesulitan memasukan batang kemaluannya yang besar ke dalam lubang anus Livia yang sempit. Namun ia tak menyerah begitu saja lalu ia menggunakan kedua jarinya untuk mengaduk aduk lubang anus gadis tsb agar terbuka lebih lebar. Livia mencoba menahan rasa tak enak di lubang anusnya yang tengah diaduk oleh jari Pak Wilson dan jari tangannya mencoba meremas paha pak Dahlan yang ada didepannya.

Pak Wilson memang sedikit kesal karena sulit sekali untuk bisa menembus lubang anus gadis tsb kali ini ia pun berusaha mencobanya lagi dengan menekan kepala penisnya dengan lebih kuat lagi. Keringat Pak Wilson mulai bercucuran saat berusaha melesakkan batang kemaluannya namun akhirnya usahanya pun membuahkan hasil dan sedikit demi sedikit batang itu mulai melesak masuk kedalam.

Livia mengerang menahan rasa sakit dilubang anusnya yang diterobos paksa oleh batang berukuran besar tsb namun suaranya tertahan oleh batang penis pak Dahlan yang menyumbat mulutnya. Pak Wilson terus mendorong batangnya hingga kini sudah setengah dari batang tsb masuk kedalam. Saat itu ia pun mulai menggerakan pinggulnya guna mendorong batang itu lebih dalam lagi dan sesekali ia juga sedikit menarik keluar lalu dibenamkannya lagi lebih dalam. Teknik itu ternyata cukup berhasil sehingga lubang anus Livia kini semakin menganga lebar dan dapat menampung batang pak Wilson yang berukuran besar tsb. Melihat Pak Wilson mulai menggenjot anus gadis tsb maka Pak Dahlan pun tak mau ketinggalan dan mulai memompa penisnya dalam mulut Livia begitu juga Pak Edo yang berusaha menggerakan pinggulnya seraya mengaduk aduk kemaluan gadis tsb dari arah bawah.

Ketiga laki laki itu nampak sangat bernafsu dan menikmati lubang lubang ditubuh Livia lalu Tono dan Pak Raymond yang ada disamping menggunakan tangan Livia untuk mengocok ngocok penis mereka. Disetubuhi beramai ramai oleh kelima oknum guru tsb membuat nafsu birahi Livia semakin terpacu dan dadanya terasa begitu sesak akibat luapan birahi yang meledak ledak dalam dirinya.

Rasa sakit yang dirasakan saat disodomi oleh Pak Wilson pun berangsur angsur menghilang dan tergantkan oleh kenikmatan yang luar biasa dalam dirinya. Pak Wilson paham benar kalau gadis tsb sudah dapat menikmati permainan ekstrem tsb sehingga ia semakin mempercepat sodokan penisnya pada lubang anus gadis tsb.
“Arghh Livia mengerang keras saat Pak Wilson semakin ganas menyodomi lubang anusnya.

Batang kejantanan Pak Wilson yang yang awalnya tidak dapat masuk seluruhnya kini dapat menembus lebih dalam sehingga Livia merasakan sakit dan ngilu dilubang anusnya.
"Aaahh... Ssghh gila enak banget main lewat belakang.. Ussh... 
Tubuh Livia mencoba menggeliat karena tak tahan dengan rasa ngilu yang dialaminya namun Pak Raymond dengan cepat menekan punggungnya hingga ia tak dapat menggerakan badannya lagi

“Plak Plak Plak Plak.. Batang kemaluan Pak Wilson kini telah berhasil amblas seluruhnya dalam lubang anus gadis tsb. Laki laki itu mendesah dan melenguh karena merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa saat batang kemaluannya dijepit dalam lubang anus Livia yang begitu sempit tsb.

Melihat temannya tengah asik menyodomi Livia membuat nafsu birahi Pak Dahlan semakin terpacu dan ia semakin mempercepat genjotannya dalam mulut gadis tsb sambil kedua tangannya menekan nekan kepala gadis itu kearah selangkanganya. tak lama kemudian ia menarik keluar penisnya dan menyemburkan cairan spermanya pada wajah gadis tsb. Crot Crto Cret… aehh… Pak Dahlan melenguh panjang saat air maninya membanjiri wajah Livia. Wajahnya tersenyum puas karena berhasil berejakulasi diwajah gadis cantik seperti Livia. Laki laki bertubuh gendut itu segera beringsut mundur kebelakang dan segera digantikan oleh seorang muridi yang bernama mardi.

Laki laki yang masih mengenakan seragam sekolahnya itu bersimpuh dengan kedua lututnya dilantai dan mencoba membenamkan penisnya pada mulut Livia yang saat itu sedang mengerang hebat. Perlahan laha nia pun mulai menggerakan pinggulnya maju mundur seperti sedang memompa mulut gadis tsb. Livia mencoba kembali berkonsentrasi untuk mengulum penis murid tsb namun sodokan penis dianus dan kemaluannya membuatnya kembali merintih.

Murid tsb segera mendekap erat kepala Livia dan membenamkannya pada selangkangannya sehingga batang kemaluannya amblas seluruhnya dalam mulut gadis tsb. Selama beberapa menit ia mencoba menahan kepala Livia agar tetap terbenam dalam selangkangannya dan sekaligus merasakan kehangatan mulut Livia.

Setelah sekian lama menyodomi akhirnya Pak Wilson tak sanggup lagi menahan ejakulasinya dan sebuah erangan panjang keluar dari mulutnya menandakan ia telah mencapai orgasmenya lalu menyemburkan air maninya dalam lubang anus gadis tsb.

Bersamaan dengan itu Pak Edo yang berada dibawah tubuh Livia berusaha mempercepat genjotannya pada liang kemaluan gadis tsb dan kemudian menyusul rekannya untuk berejakulasi dalam liang kewanitaan gadis tsb. Tiba tiba 2 orang murid yang sejak tadi mengocok batang mereka segera mendekat dan menumpahkan cairan sperma mereka pada punggung Livia yang putih dan mulus tsb lalu meratakannya dengan tangan mereka.

Mereka pun berhenti sesaat guna mengatur posisi selanjutnya kini giliran Pak Raymond yang beraksi. Laki laki itu menelungkupkan Livia dilantai dan sedikit menarik pantat Livia kearah atas lalu ia mulai membenamkan batang kemaluannya pada liang kewanitaan Livia yang sudah tersaji dihadapannya. Pak Raymond kemudian menindih tubuh Livia yang menelungkup dilantai tsb dan mulai menggenjotnya dengan sangat brutal.

Tubuh livia yang putih mulus itu terhimpit badan Pak Raymond diatas lantai sambil terus menggenjot laki laki itu menjambak rambut panjang Livia dan menariknya kebelakang sehingga kepala gadis tsb agak mendongak keatas.

Perlakuan kasar oknum guru tsb sepertinya malah membuat birahi Livia semakin terpacu lalu ia pun berusaha mengerang dan mendesah dengan tujuan semakin membakar birahi laki laki yang sedang menyetubuhinya itu. Ternyata hal itu cukup berhasil sehingga membuat Pak Raymond semakin ganas menggenjot batang kemaluannya.

Pak Raymond berusah untuk focus dengan genjotannya dan ia pun melepaskan jambakan tanganya pada rambu Livia dan memposisikan kedua tangannya pada pinggang gadis tsb dan menahannya dengan kuat.

Kepala Livia yang miring kesamping kiri tiba tiba diinjak oleh kaki seseorang yang masih mengenakan sepatu. Gadis itu mencoba mencari tahu orang yang menginjak kepalanya tsb namun ia kesulitan untuk menggerakan kepalanya. Laki laki itu adalah Pak Tono salah satu oknum guru yang sejak tadi memang terlihat begitu kalem dan lembut serta memperlakukan Livia dengan sangat baik.

Hal ini tentu bertolak belakang dengan sifatnya tadi rupanya perilaku buas para guru dan murid tadi berhasil memicu nafsu liar dan brutal dalam diri Pak Tono yang selama ini tak pernah terungkapkan sehingga ia kini berubah menjadi pribadi yang buas dan ganas dalam soal seks.

Pak Raymond pun berusaha berdiri sambil merangkul pinggang Livia dan penisnya masih tetap menancap dalam kemaluan gadis tsb. Kini posisi Livia menungging dengan bertumpu pada kedua telapak tangan dan kakinya dilantai tsb. Kepalanya yang mengahadap kearah bawah membuat rambut panjangnya terjuntai kelantai dan berkibas kibas mengikuti irama genjotan Pak Raymond.

Disetubuhi dengan posisi menungging tsb membuat keringat Livia semakin bercucuran membasahi tubuh dan rambutnya. Kulitnya yang putih mulus dan wajahnya yang oriental itu seperti membius para laki laki tsb sehingga nafsu birahi mereka seperti tak ada habis habisnya dan ingin terus menyetubuhinya dengan berbagai macam gaya.

Pak Raymond sepertinya tak sanggup lagi menahan orgasmenya dan akhirnya menumpahkan air maninya dalam liang kemaluan gadis tsb. Laki laki itu sepertinya masih tak rela mencabut keluar batang kemaluannya sehingga ia membiarkan selama beberapa saat batang itu terbenam dalam kemaluan Livia meskipun ukuranya terus menyusut. Oknum guru itu mencoba mengatur nafasnya yang tersengal sengal dan segera menarik keluar batang kemaluannya yang masih terlihat basah oleh cairan spermanya. Pak Raymond melepaskan pegangan tangannya pada kedua sisi pinggang gadis tsb sehingga tubuh Livia perlahan ambruk diatas lantai karena kelelahan.

Melihat Livia yang tengah telungkup diatas lantai dengan pakaian seragamnya yang sudah acak acakan membuat Pak Tono tak dapat lagi menahan luapan nafsu birahinya terlebih setelah ia menyaksikan tubuh Livia digarap dengan sangat brutal oleh para rekannya tadi. Pak Tono yang awalnya bersikap kalem kini melepas kacamata yang dipakainya dan meletakkannya diatas meja lalu ia membuka baju kemaja batik yang dikenakannnya juga celana panjangnya hingga kini tubuhnya yang kurus nampak terlihat polos tanpa mengenakan apapun.

Wajahnya yang agak culun berubah menjadi bringas dan seperti orang yang sedang kerasukan lalu ia mencengkeram pergelangan kaki kanan Livia kemudian mengangkat dan menyeretnya keluar ruangan kelas tsb. Tubuh Livia yang telungkup tsb diseret begitu saja oleh laki laki tsb dengan sangat kasarnya menuju ke depan koridor ruangan kelas yang diterangi oleh cahaya matahari.

Tubuh Livia yang putih mulus itu terlihat kotor dan penuh dengan debu setelah diseret diatas lantai yang berdebu tsb. Dalam keadaan lemas gadis itu memang tak dapat berbuat banyak selain hanya bisa pasrah dan menuruti setiap kemauan para laki laki tsb dan berharap semua itu cepat berakhir. Didepan koridor kelas itu Pak Tono membalikan tubuh Livia hingga telentang lalu ia segera bersimpuh diantara kedua paha Livia yang sudah dibukanya lebar mengangkang. Dengan sekali hentakan batang kemaluannya pun berhasil masuk dengan mudah menembus liang kewanitaan gadis tsb. Pak Tono mendekap kedua paha Livia yang terbuka lebar dan mulai menyetubuhinya dengan penuh nafsu sementara batang kemaluan laki laki itu menegang dengan sangat keras karena sudah benar benar terangsang.

Selama beberapa menit oknum guru tsb terus menggenjot gadis tsb tanpa ampun dengan tempo yang tak beraturan. Sambil menggenjot laki laki it uterus memandangi wajah Livia yang sangat cantik dan mempesona tak lama kemudian ia pun segera berdiri dengan batang yang masih menancap dikemaluan gadis tsb. Dalam keadaan berdiri kedua tangannya menahan kedua lekukan kaki gadis tsb yang terangkat keatas. Sambil berdiri lalu ia kembali menggenjot tubuh Livia yang bagian bawah tubuhnya terangkat keudara tsb sementara kepala dan pundaknya masih bertumpu pada lantai.

Plak Plak Plak Plak… Pak Tono terpaksa mengeluarkan seluruh tenagannya agar dapat mempercepat genjotannya. Nafasnya semakin menderu kencang dan mulutnya mengerang merasakan sebuah kenikmatan yang luar biasa. Namun sayangnya tenaga yang dimiliki Pak Tono tak mampu mengimbangi nafsu birahinya yang meluap luap sehingga laki laki itu terlihat mulai kelelahan dan kecepatan genjotannya pun semakin melemah dan akhirnya terhenti.


Pak Tono yang merasa kelelahan terpaksa menghentikan aksinya dan menyuruh salah satu siswanya yang bernama rudi untuk menggantikan posisinya saat itu. Oknum guru itu memang terlihat agak kesal karena ia belum berhasil menuntaskan nafsu birahinya saat itu dan ia memilih untuk duduk dipinggiran koridor tsb untuk memulihkan tenaganya terlebih dahulu.

Rudi yang mendapat kesempatan itu pun tak mau menyianyiakannya lalu dengan gaya yang sama ia mencoba untuk membuktikan ketangguhan dirinya sebagai seorang pejantan yang perkasa dihadapan guru dan teman temannya. Rudi masih mengenakan baju seragam sekolahnya namun seluruh kancingnya sudah terbuka lebar sehingga bagian depan tubuhnya yang kekar terlihat jelas. Dalam posisi berdiri dan menahan kedua paha Livia di lengannya lalu ia pun mulai menggenjot gadis cantik berkulit putih tsb. Bersetubuh dengan posisi berdiri dan menahan bagian bawah tubuh gadis tsb memang cukup menguras tenaga sehingga Rudi tak mau berlama lama karena ia takut kehabisan tenaga seperti gurunya tadi maka ia pun mempercepat gerakan pinggulnya sehingga batang kemaluannya bergerak keluar masuk dengan sangat cepat.