Banyak yang mengatakan kalau masa sekolah adalah masa yang paling indah dan menyenangkan namun hal ini tak berlaku untuk diriku. Karena dimasa sekolah justru aku mendapatkan sebuah pengalaman pahit yang sulit dilupakan.Sebenarnya aku termasuk murid baru disekolah tsb karena orangtuaku gemar merantau guna mencari peluang usaha diberbagi tempat sehingga terpaksa aku harus ikut bersama mereka pindah ke sebuah kota kecil.
Namaku clara orang biasa menanggil ku dengan sebutan lala. Aku bersekolah di sekolah elite di salah satu kota besar. Aku termasuk murid yang sangat di senangin di sekolah mungkin karena sikapku yang baik kepada semua orang atau mungkin karna bentuk tubuhku yang indah, maklum aku termasuk keturunan chinese yang memiliki kulit yg putih dengan tinggi badanku 160cm standard buat tinggi cewek, selain memiliki bentuk tubuh yang langsing, aku memiliki payudara yang tidak terlalu besar tapi pas digenggaman tangan.
Seperti biasanya pagi itu aku bersiap siap di antar supirku untuk pergi kesekolah.
"wah Cantik bener non hari ini" ujarnya sambil membukakan pintu mobil.
"Hahaha biasa aja kali pak, maklum masih pagi jadi masih seger" kataku sekenaknya
Supirku pun menurunkan aku di kedepan gerbang sekolah, aku pun bergegas untuk turun dari mobil karna jam menunjukan bel masuk sekolah akan berbunyi.
Saat pelajaran sedang berlangsung tiba tiba aku merasa ingin buang air kecil dan akhirnya meminta ijin pada guru yang sedang mengajar dikelas.
Sebenarnya aku merasa agak kurang nyaman dengan seragam sekolahku yang baru karena aku salah membeli ukuran baju sehingga terlalu ngepas dibadan dan roknya pun agak kependekan tapi dilain sisi aku gembira karna banyakan mata yang terarah kepadaku lebih tepatnya ketubuhku yang kata orang memiliki kulit yang putih dan mulus.
Setelah selesai ketoilet lalu aku pun bergegas untuk kembali keruangan kelas, waktu aku berjalan melewati gudang sekolah aku mendengar ada suara seperti orang mendesah
Karena penasaran maka Aku pun mencari sumber suara itu dan ternyata benar didalam gudang. aku pun memberanikan diri untuk mengintip kedalam ruangan tersebut untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi disana.
Ternyata di dalam sana terdapat lima orang siswa laki laki sedang mengelilingi seorang siswi yang sedang bertelanjang dada namun masih mengenakan rok seragam sekolahnya.
Pemandangan disana membuatku sedikit geram karena kulihat mereka sedang memelintir puting siswi tersebut dengan kasar sampai dia berteriak teriak memohon ampun.
Karena merasa kasihan padanya lalu aku pun segera membuka pintu dan bergegas masuk kedalam guna menghardik mereka.
"Heiii apa yang kalian lakukan" bentakku dengan keras.
sontak mereka semua kaget dan menoleh kearah belakang sambil menatapku dengan pandangan yang tajam.
"cepat lepasin cewek itu atau akan aku laporkan kalian ke kepala sekolah" ujar ku.
kemudian mereka bertiga berjalan maju kearahku.
"yaaahh.. Ternyata cuma cewek belagu yang sok sokan mau jadi pahlawan " ujar salah satu dari mereka
"Kalian mau lepasin atau aku laporkan kalian " ujar ku menakuti mereka
"Kalau aku melepaskan dia apa jaminannya kalau lu tidak akan bilang kesiapa siapa"
Mendengar hal itu aku pun bingung dengan pertanyaan mereka, apa jaminan yang bakal aku berikan.
"Bingungkan lu apa jaminan nya?
"Gini aja biar kita sama sama enak, badan lu yang mulus itu, kita boleh foto satu kali buat jaminan nya" ujar satu cowok yg belakangan ku tahu kalau nama nya tono
"Persis kayak gini" sambil tangan tono mencolek payudara cewek yang ada dibelakang nya
Terjadi pergulatan batin yang aku rasakan apakan aku harus melakukan yang mereka mau atau lari dari sini kemudian melaporkan semua kejadian itu Tapi kalau aku lari tidak ada yang menjamin kalau mereka tidak mengejarku.
Dengan berat hati aku pun mengiyakan permintaan mereka
"tapi kalian hanya boleh memfoto nya sekali saja" ujar ku kepada mereka semua.
"Baik kami akan memfotomu sekali saja" ujar siswa lain yang bernama udin.
"Sudah manis kamu pergi aja dari sini, Karena ada kakak cantik yang mau menyelamatkanmu" sambil tangan cowok itu meremas payudara nya sekali lagi dengan kencang.
"Ayo tunjukin badan indah lo itu ke kami semua" ucap cowok lain yang bernama supri
Aku pun sedikit gemetar melihat mereka semua memandangiku dengan penuh nafsu.
Dengan terpaksa maka Aku pun perlahan melepas bagian atas kancing seragam sekolahku. .
"Ah kelamaan lu buka nya, mau gua bantuin buka hahaha" ujar si supri
"Iya sabar gua lagi buka ini" kataku sekenak nya
"Makanya pake baju itu jangan berlapis lapis, pake acara pake tank top lagi"
"Ngomong ngomong nama lu siapa manis? " ujar si supri
"Nama gue clara" ucap aku singkat.
"oh pasti lo belum lama sekolah disini kan jadinya belum kenal sama kita hehe..
"jadi ini toh murid baru yang sering jadi omongan orang. Ternyata lo cantik juga ya hehe.. Ucap Supri
"iya sup.. Jarang jarang disekolah kita ada murid putih dan sipit kayak gini hehe.. Pasti dalamannya mulus banget deh.. Sahut tono
Aku hanya bisa terdiam mendengar omongan mereka yang terkadang tidak sopan dan terkesan melecehkan hingga telingaku terasa panas mendengarnya.
"ehh koq malah diem sih. Sudah buru lu buka itu tanktop sama bh atau gua sobek semua" ujar supri yang sedikit emosi.
Akhirnya dengan tangan yang agak gemetar lalu ku lbuka seluruh kancing seragam sekolahku hingga pakaian dalamku terlihat jelas oleh mereka.
"bener dugaan gua. Ternyata nih cewek badannya mulus banget.. Udah lama gua pengen nyicip yang model beginian hehe.. Ujar Tono.
Dengan perlahan lalu kuletakkan baju seragamku di atas lantai tepatnya samping kakiku, tank top putihku juga aku lepas kan hingga tinggal tersisa pakaian dalam berwarna pinkku saja.
Udara panas di dalam gudang semakin terasa olehku hingga keringatku mengucur dengan deras. Dengan perasaan malu kemudian aku buka bh ku perlahan, awal nya aku masih menutupi payudaraku dengan tangan ku tetapi supri menyuruh tanganku untuk turun hingga mereka dapat melihatnya dengan jelas. Mata mereka menatap tak berkedip seolah sedang mengagumi keindahan dan kemulusan bagian atas tubuhku yang tersaji polos dihadapan mereka. Aku hanya Bisa diam dan menunduk sambil berharap mereka tak berbuat lebih jauh lagi terhadap diriku saat ini.
"Wah ini nama nya barang bagus bos" ujar tono
"Iya bulat banget pas buat di remas tangan, apa lagi itu puting warna nya pink, puting kesukaan gua banget" ujar udin
Akhirnya supri mengeluarkan hp ny dan " Cepret" dia memfotoku 1 kali, sesuai dengan perjanjian awal kita tadi.
Melihat mereka selesai memfoto tubuhku lalu aku berniat untuk mengambil baju seragamku lagi.
Saat aku ingin memakai kembali baju dan bh ku dengan sigap tono mengambil nya dari aku
Aku pun marah kepada mereka, mereka hanya tertawa melihatku buru buru menutupi payudara ku
" hei kurang ajar. ini tidak sesuai dengan perjanjian kita" ujar
" siapa bilang tidak sesuai perjanjian, gua cuman mau bersenang senang dengan lu lebih lama lagi " ujar supri dengan wajah kemenangan nya
"Pengangin amoy cantik itu" perintah supri, dengan cepat tono dan udin memegang tangan ku
Aku mencoba melawan tapi tenaga ku tidak cukup kuat untuk melawan dua orang sekaligus
"Mau apa kalian. cepat lepaskan aku.
"Sudah jelaskan gua mau lu nurutin kata kata gua atau foto badan lu yang indah ini bakal gua kasih kekepala sekolah terus gua sebar satu sekolah hahahaha"
Mendengar kata kata itu aku pun menyesal karna telah membuat perjanjian mereka tanpa memikirkan resiko ke depannya.
"Jadi lu mau apa kagak, gua gak maksa lo ya" dengan senyum mesumnya
Aku hanya bisa pasrah dan mengangguk pelan mendengar kata kata itu
"Ha apa? Lu punya mulutkan?" Ujar supri
"Iya gua mau ikut semua kata kata lu" sambil air mata ku menetes kepipiku
Setelah aku mengatakan, tono dan udin melepaskan genggaman tangan mereka
"Sekarang cepat lu lepas itu rok seragam sama baju dalam lu, itupun kalau lu pake hahaha"
Aku pun mulai menurunkan rok seragamku serta cd ku yg berwarna pink.
"Wah dalemannya mulus banget bos"
"Iya kinclong, badannya amoy memang paling mantap"
“Iya nih... mulus bersih lagi... biasanya gua cuma bisa coli sambil bayangin nih cewek hehe.. ujar Reza yang ikut menangkap tangan kananku untuk kemudian dia elus-elus.
“udah lama gua pengen ngentotin amoy kayak gini. Tau sendiri kan di sekolah kita jarang banget ada cewek mulus kayak model begini. sambung Herul yang mencoba mengelus pipiku tapi gagal karena aku menghindar.
Mereka terus mengomentari kemulusan tubuhku dan membuat aku hanya bisa tertunduk malu. Tatapan buas kelima siswa bejad itu membuatku semakin ketakutan dan berharap ada seseorang yang datang menyelamatkanku dari mereka.
"Sekarang lo duduk di atas meja itu sambil ngangkang sekalian liatin meki indah lo ke kami semua"
Dengan terpaksa aku menaiki meja kayu yang sudah berdebu tsb dan duduk diatasnya. Dengan Kedua kakiku yang tertekuk dan berada diatas meja dalam posisi sedikit mengangkang seolah sedang memamerkan kemaluanku pada mereka.
"Buka lebih lebar lagi goblok.. Pelit banget sih lo..
Karna tidak sabar lalu supri mendadak menyuruh udin dan tono untuk membuka kakiku lebih lebar lagi hingga mengangkang diatas meja.
"wah gua paling demen nih liat cewek lagi ngangkang kayak gini hehe..
"kayaknya dia masih perawan nih.. Menang banyak kita kali ini. Ucap Herul sambil memandang kearah selangkanganku.
Mereka semua sudah mengelilingi diriku yang duduk diatas meja sambil mengangkang lebar.
"muka lo manis juga ya.. Gua boleh cium lo kan hehe..
Supri yang berdiri didepan berusaha mendekat dan mencoba mencium bibirku.
Sontak aku pun mengelak dan memalingkan wajahku kesamping namun udin malah mengambil kesempatan ini dan langsung menyambar mulutku dengan buas.
Kedua tangannya menahan wajahku agar tak bisa berpaling darinya hingga aku tak dapat menghindar.
Hmpmm.. Aku menggumam ketika udin makin ganas melumat bibirku. Ini memang pertama kalinya aku merasakan berciuman dengan laki laki hingga membuatku sedikit risih.
Cukup lama udin melumat bibirku dan sepertinya ia tak rela melepaskan ciumannya hingga membuat yang lain semakin penasaran.
Supri tak bisa bersabar lalu ia mencumbui samping wajahku sementara tanganya sibuk meremasi buah dadaku dengan kasarnya.
Selanjutnya ia mencumbui bagian bawah telingaku dan sesekali mengulumnya dengan rakus seperti hendak memakannya saja. Dari arah belakang kurasakan seseorang menyibak rambutku dan menciumi aromanya dan dilanjutkan dengan menciumi bagian belakang leherku dengan buas.
Aku mencoba meronta karena tak rela ketika tubuhku terus dilecehkan oleh mereka dengan seenaknya namun kedua pergelangan tanganku yang dicengkeram oleh herul dan tono membuatku semakin tak berdaya saja.
Supri mulai ikut melepaskan celana nya dan aku melihat batang kemaluan supri yg lumayan panjang tapi besar, aku bergidik ngeri melihat batang kemaluan sebesar itu maklum ini kali pertama aku melihatnya.
Kali ini aku disuruh berlutut dilantai dan dikelilingi oleh mereka.
“HAYO ISAAP…DAN PUASIN KAMI SEMUA…!!!
“HAYOOO CEPAT BUKA MULUTMU..!!!” kemaluannya yang berwarna gelap agak kehitaman mencuat tegang mengacung.
Dengan kasar rambutku yang panjang terurai segera dijambaknya. Disodorkannya kemaluannya yang sudah menetes-netes tepat di depan mulutku. Kedua Mataku hanya bisa terpejam. Aku tak berani membuka mataku karena merasa jijik dengan hal itu. Aroma khas bau kemaluan laki-laki terasa kuat menusuk hidungku. Dengan kasar benda berlendir yang menjijikan itu mendobrak bibir melesak maju mundur dengan cepat. Aku merasa sangat mual. Seumur hidupnku baru sekali ini ia mengoral kemaluan laki-laki. Namun dibawah ancaman, aku tak mampu berbuat banyak selain tunduk seratus persen kepada mereka. Aku tak mau mengambil resiko dengan mempertaruhkan nama baikku dan keluargaku jika mereka sampaienyebarkan foto itu disekolah.
“HOAAH….ARGH….HAH..HAH..SHHGH..HMM..ENYAK…ENYAK…ENYAK….HA…HA…ISEPANMU ENAK SEKALI. HA…HA…HA…HAYO LEBIH KUAT ISEPNYA!!!” tanpa mempedulikanku yang hampir kehabisan nafas, Supri dengan kasar merengkuh kepalaku. Membenamkan kepalaku dalam-dalam tepat ke selangkangannya
Secara bergiliran mereka mengaduk aduk mulutku dengan kejantanan mereka hingga membuatku merasa begitu rendah. Bahkan selagi mengoral batang supri, kedua tanganku pun harus mengocok dua batang siswa yang lain secara bersamaan.
Setelah puas merasakan pelayanan oral seks dariku kini mereka bersiap siap untuk merenggut kesucianku.
"Sekarang lo harus cicipin ini kont*l masuk ke meki lo"
"Jangan aku mohon aku belum pernah"
"Karna lo belum pernah maka nya gua mau ajarin"
"jangan.. Kumohon jangan lakukan.. Pintaku dengan wajah memelas.
"udah lo diam aja. Hari ini gua akan kasih pelajaran yang nikmat buat lo.
Tubuhku kini dibaringkan telentang diatas meja kayu dengan kedua kaki yang menjuntai kebawah dan terbuka lebar sementara tanganku direntangkan kearah yang berlawanan sambil dipegangi oleh udin dan Reza.
Melihat diriku yang dalam kondisi tak berdaya seperti ini membuat Supri semakin bernafsu saja dan memandangi tubuhku Dengan tatapan yang buas dan menakutkan.
Tangan supri pun mengelus ngelus bagian luar kemaluanku hingga menimbulkan sensasi aneh dalam diriku selain itu ia juga mencumbui sepasang kakiku yang menjuntai kebawah. Bersamaan dengan itu keempat siswa yang lain ikut menjarah tubuhku hingga membuatku menggelinjang akibat rangsang yang bertubi tubi ada seluruh tubuhku.
Setelah puas melakukan hal itu lalu supri berdiri mendekat sambil mengarahkan batangnya pada liang kemaluanku.
"Jangan... Ampun... Ucapku sambil meronta lagi dan berusaha merapatkan kedua pahaku.
Supri tak menyerah lalu membuka paksa kedua pahaku dan menyodokan batangnya dengan kasar. Berkali kali ia mencoba namun meleset keluar hingga membuatnya kesal.
Pelan pelan dia mulai memasukkan batang kemaluannya kedalam vaginaku,
"aakkkhhh pelan pelan sakittt"
Kemudian ia menarik penisnya sedikit, dan melesakkannya sedikit lebih dalam dari yang tadi. Rasa pedih yang amat sangat melanda vaginaku, yang meskipun sudah begitu licin, tapi tetap saja karena penis itu terlalu besar, Supri kesulitan untuk menancapkan penisnya ke vaginaku. Namun dengan penuh kesabaran, Dia terus memompa masuk penisnya dengan lembut hingga tak terlalu menyakitiku.
Lambat laun, ternyata memang rasa sakit di vaginaku mulai bercampur rasa nikmat yang luar biasa. Dan Supri terus melakukannya, menarik sedikit, dan menusukkan lebih dalam lagi, sementara yang lain terus melanjutkan aktivitasnya menggerayangi tubuhku sambil menikmati tontonan proses penetrasi penis Supri ke dalam vaginaku
Tak lama kemudian, aku merasakan selangkanganku sakit sekali dan menghapus semua nikmat yang sempat kuterima tadi. Entahlah, rupanya akhirnya selaput daraku robek.
“Ooh… aauugggh… hngggkk… aaaaagh…”, aku menjerit kesakitan, seluruh tubuhku mengejang, dan air mataku kembali mengalir tanpa bisa kutahan. Keringatku juga mengucur deras.
Aku ingin meronta, tapi rasa sesak dan sakit di liang vaginaku membatalkan niatku. Aku hanya bisa mengerang, dan gairahku pun padam dihempas rasa sakit yang nyaris tak tertahankan ini.
“Aduh… sakit… ampun”, aku mengerang dan memohon pada Supri.
Sekarang bagian kemaluanku terasa penuh dan aku melihat ada darah yang keluar dari kemaluanku tanda bahwa keperawananku telah hilang.
Supri terus menggenjot batang kemaluannya, tono dan udin membimbing tangan aku untung mengocok batang kemaluan mereka
Tambah lama sodokan supri bertambah cepat membuatku sedikit merasa nikmat, tiba tiba tubuhku mengejang sangat kuat dan ku tau bahwa aku mengalami orgasme pertama ku
"Boss cepat, bentar lagi anak anak yang lagi olahraga balik kekelas..kita juga belum dapat cicip itu meki" sambil meremas remas payudara ku kanan dan kiri, menarik dan memililin putingku dengan kasar
Akhirnya supri mempercepat genjotannya
"Crooooottt croott crooott" sperma supri menyembur kedalam rahim ku
"Aaaaahhhh aaaahhh " aku klimaks lagi
Supri pun mencabut batang kemaluan nya, sehingga sperma yang ada divagina aku menetes keluar.
"Ayo buruan waktu kita ga banyak.. Gimana kalau kita genjot barengan aja.. Ucap Reza.
"wah bole juga usul lo za. Main rame rame pasti lebih asik. Sahut Tono.
Kini udin berbaring diatas lantai sambil mendekap tubuhku yang berada diatasnya. Batangnya menancap kuat didalam kemaluanku yang sempit sementara tono mengambil posisi dibelakang.
Sambil mendekap tubuhku lalu Udin menggenjot kemaluanku dari arah bawah dengan kasar hingga menimbulkan rasa nyeri pada kemaluanku yang baru saja kehilangan keperawanannya.
Sambil terus menggenjot kedua tangannya sibuk menekan nekan pantatku seirama dengan hentakan pinggulnya. Beberapa saat kemudian kurasakan liang anusku seperti dicolok sesuatu, rupanya Tono menggunakan jari tengahnya untuk menyodok anusku dari belakang hingga membuatku menjerit kecil.
Arggh.. Jangan... Ucapku sambil menoleh kebelakang guna melihat apa yang sedang dilakukan oleh pemuda tsb.
"diem lo. Hari ini kita mau jebolin semua lubang yang ada dibadan lo hehe..
Berulang kali Tono memaju mundurkan jarinya disana hingga membuatku menggeliat kesakitan namun dekapan kuat udin pada tubuhku membuatku tak berdaya apalagi Reza dan Supri yang berada disamping juga sudah menggunakan tanganku untuk mengocok batang mereka.
Walaupun belum berpengalaman namun Tono tetap berusaha untuk meyodomi diriku karena ingin sekali mencicipi liang anusku yang masih sangat sempit tsb.
Berulang kali tono yang mencoba menerobos masuk lubang pantat ku
Bahkan Ia meludahi lubang pantatku berkali kali hingga basah agar memudahkan penetrasi.
Beberapa saat kemudian kepala penisnya berhasil membelah liang anusku dan ia mulai mendorongnya perlahan hingga anusku terasa penuh sesak oleh batangnya.
Udin sudah tak sabar lalu mulai menghentakan pinggulnya dan menggenjot kemaluanku dari arah bawah sementara Tono masih mendiamkan batangnya selama beberapa saat didalam anusku.
“Terus... ooogh... Enak banget mem*k nih lonte kayak mo nyabut kont*l gua aja... ooogh... terus... ooogh...” ujar udin yang mempercepat genjotan penisnya di kemaluanku.
“Anjing... ooogh... lonte... ooogh... aaaaaghh...” erang Udin ketika berejakulasi sambil memasukkan penisnya sedalam yang dia bisa ke dalam kemaluanku.
“Cewek binal kayak lu emang lahir tuk jadi lonte hehehe...” ujar Herul sambil memaksaku untuk mengulum batangnya.
“Lonte kayak lu harusnya bersyukur ketemu sama kita-kita ini... cuma kita yang bisa ngelatih bakat lonte lu hehehe...” ujar Reza menimpali ikut melecehkanku.
"arrrrkkkhhh pantat ku" akhirnya pertahanan pantat ku tembus
Mereka bertiga menggenjotku tanpa ampun, ntah sudah berapa kali aku mengalami orgasme
Akhirnya mereka mengeluarkan sperma mereka secara hampir bersamaan.
Herul menumpahkan spermanya didalam mulutku. Selanjutnya tono mengeluarkannya diliang anusku sementara udin membanjiri kemaluanku dengan air maninya.
Setelah udin merasa sudah mengeluarkan semua spermanya dia mencabut penisnya dari vaginaku dan meninggalkanku yang masih terbaring di lantai dengan tubuh masih terlihat gemetaran antara rasa sakit dan gelombang orgasme.
“Jilat... kulum... bersihin kont*l gua...
Jangan sampe ada yang tersisa...” seru udin sambil mendekatkan penisnya ke bibirku.
Aku yang masih tidak bisa menggunakan tanganku hanya bisa sedikit menggerakkan kepalaku dengan lemah untuk mengoral penis udin yang belepotan sperma. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali aku harus terpaksa berada di situasi ini di mana aku harus merendahkan diriku untuk membersihkan penis yang baru saja memperkosaku dengan mulutku sendiri.
"Enak juga badan amoy ini, sekarang gua minta nomor kontak lu ya biar gua bisa hubungi lo nanti"
Dengan terpaksa maka aku pun memberikan nomor tlpku kemereka.
"sekarang cepat pakai baju lu, itu toket kemana mana nanti di tangkap orang nangis lu"
aku pun bergegas mengambil baju seragam dan segera memakainya kembali, bersamaan dengan itu mereka pun meninggalkan ku begitu saja
Tambah lama sodokan supri bertambah cepat membuatku sedikit merasa nikmat, tiba tiba tubuhku mengejang sangat kuat dan ku tau bahwa aku mengalami orgasme pertama ku
"Boss cepat, bentar lagi anak anak yang lagi olahraga balik kekelas..kita juga belum dapat cicip itu meki" sambil meremas remas payudara ku kanan dan kiri, menarik dan memililin putingku dengan kasar
Akhirnya supri mempercepat genjotannya
"Crooooottt croott crooott" sperma supri menyembur kedalam rahim ku
"Aaaaahhhh aaaahhh " aku klimaks lagi
Supri pun mencabut batang kemaluan nya, sehingga sperma yang ada divagina aku menetes keluar.
"Ayo buruan waktu kita ga banyak.. Gimana kalau kita genjot barengan aja.. Ucap Reza.
"wah bole juga usul lo za. Main rame rame pasti lebih asik. Sahut Tono.
Kini udin berbaring diatas lantai sambil mendekap tubuhku yang berada diatasnya. Batangnya menancap kuat didalam kemaluanku yang sempit sementara tono mengambil posisi dibelakang.
Sambil mendekap tubuhku lalu Udin menggenjot kemaluanku dari arah bawah dengan kasar hingga menimbulkan rasa nyeri pada kemaluanku yang baru saja kehilangan keperawanannya.
Sambil terus menggenjot kedua tangannya sibuk menekan nekan pantatku seirama dengan hentakan pinggulnya. Beberapa saat kemudian kurasakan liang anusku seperti dicolok sesuatu, rupanya Tono menggunakan jari tengahnya untuk menyodok anusku dari belakang hingga membuatku menjerit kecil.
Arggh.. Jangan... Ucapku sambil menoleh kebelakang guna melihat apa yang sedang dilakukan oleh pemuda tsb.
"diem lo. Hari ini kita mau jebolin semua lubang yang ada dibadan lo hehe..
Berulang kali Tono memaju mundurkan jarinya disana hingga membuatku menggeliat kesakitan namun dekapan kuat udin pada tubuhku membuatku tak berdaya apalagi Reza dan Supri yang berada disamping juga sudah menggunakan tanganku untuk mengocok batang mereka.
Walaupun belum berpengalaman namun Tono tetap berusaha untuk meyodomi diriku karena ingin sekali mencicipi liang anusku yang masih sangat sempit tsb.
Berulang kali tono yang mencoba menerobos masuk lubang pantat ku
Bahkan Ia meludahi lubang pantatku berkali kali hingga basah agar memudahkan penetrasi.
Beberapa saat kemudian kepala penisnya berhasil membelah liang anusku dan ia mulai mendorongnya perlahan hingga anusku terasa penuh sesak oleh batangnya.
Udin sudah tak sabar lalu mulai menghentakan pinggulnya dan menggenjot kemaluanku dari arah bawah sementara Tono masih mendiamkan batangnya selama beberapa saat didalam anusku.
“Terus... ooogh... Enak banget mem*k nih lonte kayak mo nyabut kont*l gua aja... ooogh... terus... ooogh...” ujar udin yang mempercepat genjotan penisnya di kemaluanku.
“Anjing... ooogh... lonte... ooogh... aaaaaghh...” erang Udin ketika berejakulasi sambil memasukkan penisnya sedalam yang dia bisa ke dalam kemaluanku.
“Cewek binal kayak lu emang lahir tuk jadi lonte hehehe...” ujar Herul sambil memaksaku untuk mengulum batangnya.
“Lonte kayak lu harusnya bersyukur ketemu sama kita-kita ini... cuma kita yang bisa ngelatih bakat lonte lu hehehe...” ujar Reza menimpali ikut melecehkanku.
"arrrrkkkhhh pantat ku" akhirnya pertahanan pantat ku tembus
Mereka bertiga menggenjotku tanpa ampun, ntah sudah berapa kali aku mengalami orgasme
Akhirnya mereka mengeluarkan sperma mereka secara hampir bersamaan.
Herul menumpahkan spermanya didalam mulutku. Selanjutnya tono mengeluarkannya diliang anusku sementara udin membanjiri kemaluanku dengan air maninya.
Setelah udin merasa sudah mengeluarkan semua spermanya dia mencabut penisnya dari vaginaku dan meninggalkanku yang masih terbaring di lantai dengan tubuh masih terlihat gemetaran antara rasa sakit dan gelombang orgasme.
“Jilat... kulum... bersihin kont*l gua...
Jangan sampe ada yang tersisa...” seru udin sambil mendekatkan penisnya ke bibirku.
Aku yang masih tidak bisa menggunakan tanganku hanya bisa sedikit menggerakkan kepalaku dengan lemah untuk mengoral penis udin yang belepotan sperma. Sudah tidak terhitung lagi berapa kali aku harus terpaksa berada di situasi ini di mana aku harus merendahkan diriku untuk membersihkan penis yang baru saja memperkosaku dengan mulutku sendiri.
"Enak juga badan amoy ini, sekarang gua minta nomor kontak lu ya biar gua bisa hubungi lo nanti"
Dengan terpaksa maka aku pun memberikan nomor tlpku kemereka.
"sekarang cepat pakai baju lu, itu toket kemana mana nanti di tangkap orang nangis lu"
aku pun bergegas mengambil baju seragam dan segera memakainya kembali, bersamaan dengan itu mereka pun meninggalkan ku begitu saja